Kesalahan Dalam Memilih Peredam Suara untuk Rumah dan Cara Menghindarinya

Bayangkan lagi asyik nonton film di rumah, tapi suara dari ruang tamu malah bocor ke kamar sebelah. Atau lagi butuh fokus kerja di home office, tiba-tiba suara motor dari jalan bikin konsentrasi buyar. Masalah seperti ini sering terjadi karena salah pilih peredam suara.

Banyak orang berpikir semua material peredam punya fungsi yang sama, padahal kenyataannya berbeda. Artikel ini akan membahas kesalahan umum dalam memilih peredam suara untuk rumah sekaligus cara menghindarinya, supaya hunianmu bisa terasa lebih nyaman dan bebas gangguan.

Kesalahan Umum dalam Memilih Peredam Suara

1. Menganggap Semua Peredam Itu Sama

Kesalahan paling sering adalah menyamakan soundproof (mencegah suara masuk/keluar ruangan) dengan sound absorbing (menyerap gema di dalam ruangan).

Contoh: orang beli busa telur (egg crate foam) berharap suara luar nggak masuk, padahal busa itu hanya mengurangi gema, bukan menghentikan suara tembus.

Cara menghindarinya:
Kenali dulu kebutuhanmu. Kalau ingin ruangan benar-benar kedap, pilih material soundproofing seperti gipsum tebal atau insulasi akustik. Kalau hanya ingin suara di dalam lebih jernih, gunakan panel penyerap suara.

2. Memilih Material Murah Tanpa Perhitungan

Banyak orang tergoda beli material paling murah, tapi hasilnya zonk. Misalnya pakai karpet tipis atau busa biasa yang hanya sedikit membantu.

Cara menghindarinya:
Pilih material yang sesuai fungsi. Misalnya, rockwool atau glasswool untuk dinding, door seal untuk pintu, dan karpet tebal untuk lantai. Ingat, investasi di material berkualitas justru lebih hemat jangka panjang.

3. Lupa dengan Pintu dan Jendela

Sebagus apa pun peredam dinding, kalau pintu dan jendela masih tipis, suara tetap bocor. Ini salah satu titik paling sering terlewat.

Cara menghindarinya:
Gunakan pintu solid (bukan hollow door) dan tambahkan seal karet di sisi pintu. Untuk jendela, pilih kaca double-glass agar lebih kedap suara.

4. Hanya Fokus pada Dinding

Banyak orang langsung pasang panel di dinding, tapi lupa bahwa suara juga bisa merambat lewat lantai dan plafon.

Cara menghindarinya:
Tambahkan karpet tebal di lantai, pasang insulasi akustik di plafon, atau gunakan gypsum ganda untuk ruangan yang butuh ekstra tenang seperti studio musik.

5. Tidak Konsultasi dengan Ahli Akustik

Mengandalkan DIY tanpa pengetahuan dasar sering bikin hasilnya setengah-setengah.

Cara menghindarinya:
Kalau proyeknya besar (misalnya home theater atau studio), sebaiknya konsultasi ke profesional akustik. Mereka bisa merekomendasikan kombinasi material terbaik sesuai kebutuhan dan budget.

Kesimpulan

Memilih peredam suara untuk rumah nggak bisa asal pilih. Banyak kesalahan umum yang sering dilakukan, seperti menyamakan fungsi material, melupakan pintu dan jendela, hingga hanya fokus ke dinding saja.

Dengan memahami perbedaan soundproof vs sound absorbing, memilih material berkualitas, dan memperhatikan semua titik masuk suara, kamu bisa menciptakan hunian yang lebih nyaman, tenang, dan bebas gangguan.

Pilih Jasa Peredam Suara Yang Tepat

Banyak beberapa jasa peredam suara terkemuka yang dikenal akan kualitasnya di Indonesia. Viarsitek menjadi salah satu pilihan solusi sebagai Jasa Kontraktor & Konsultan Peredam Suara Profesional siap melayani kebutuhan Peredam Suara ruangan Anda.

Selain memberikan hasil dan pengerjaan yang unggul, kami telah membangun reputasi yang kuat dan memiliki kepercayaan dari berbagai client perusahaan dan instansi terkemuka dalam industri jasa peredam suara . Dengan pengalaman yang mumpuni dan panjang, Viarsitek memberikan solusi peredam suara yang efektif kepada pelanggan untuk memilih solusi yang paling sesuai dengan karakteristik ruangan mereka berdasarkan konsultasi saran ahli dan tentunya dengan harga yang kompetitif murah dan berkualitas tinggi.

Hubungi : 0811892236 (Arie)

Email : viarsitek@gmail.com

This image has an empty alt attribute; its file name is Fungsi-Kenyamanan-Gambar-Sampul-Artikel-LinkedIn-1.png